Keluarga kerang - kerangan , seperti tiram dan abalon melindungi tubuh mereka yang lunak dari bahaya dengan cangkang yang mereka ciptakan dari kombinasi lembaran mineral aragonit dan protein konkiolin.
Jika pemangsa yang lapar tidak membuka cangkang, bagian luar yang keras itu menjaga bagian dalam tiram yang lunak tetap aman. Tetapi, terkadang satu partikel sisa makanan terperangkap di dalam cangkang, melukai jaringan lunak itu. Sebagai responnya, tiram akan melapisinya dengan lapisan demi lapisan mineral dan protein yang membangun cangkang. Setelah sekian lama, kerang tersebut mengubah luka itu menjadi sebutir mutiara yang bersinar dan mahal.
Keluarga kerang - kerangan memberikan satu inspirasi untuk hidup gue.
Seperti cerita diatas, terbentuknya suatu mutiara harus melalui proses yang "menyakitkan", tapi hasilnya sungguh luar biasa, siapa yang tidak tahu begitu berharganya sebuah mutira?
Pepatah sering mengatakan bahwa hidup adalah pilihan. That's true! And I'm agree ;)
Menurut gue, hidup itu ibarat kerang rebus atau kerang mutiara.
Untuk para pencinta makanan seafood pasti sudah tidak asing dengan makanan kerang rebus, bukan begitu? Rasanya yang enak dan nikmat di lidah dengan bumbunya yang khas. Hmmm... Yummy!
Terus hubungannya kerang rebus dengan kerang mutiara apa, Ciel?
Ibarat sebuah jalan suratan ( Cieileh jalan suratan... ), kerang rebus ditakdirkan untuk dimasak dan dimakan, ya tentu saja dengan rasa yang seperti sebelumnya sudah gue jelaskan.
Sedangkan kerang mutiara, kerang yang ditakdirkan untuk melahirkan sesuatu yang "luar bisa" seperti mutiara. Sekali lagi gue jelaskan bahwa terbentuknya mutiara harus dengan proses yang "menyakitkan" tapi hasilnya menakjubkan bukan? ( Bukaaannn... ) *takol pake kerang*
Intinya, untuk menjadikan mutiara dalam kehidupan kita tentu banyak proses yang harus kita lewati.
Kuncinya hanya ketekunan.
Ketekunan memberdayakan kita untuk menanggung penderitaan dan memelihara harapan.
Seperti pisau, semakin diasah, semakin tajam.