29.3.18

Ucapan adalah Doa

Postingan kali ini adalah akhir dari cerita petualangan di Thailand.

Hari terakhir gue dan kedua teman memakai jasa transportasi Pak Tomi untuk menuju ke bandara.
Driver taxi yang superb baik itu loh. Inget? Good.

Lagi dan lagi.
Beliau on time banget.
Very appreciate!

Di perjalanan, kami bertiga dan Pak Tomi saling berbincang mengenai liburan kami selama di Bangkok.

"Duh.. Bakal kangen nih sama Bangkok! Onigiri!!!", ucap teman gue yang suka banget sama cemilan di Sevel.

"Iya. Sama! Kemarin mau pulang, sekarang rasanya ga mau pulang..", balas teman gue yang kemarin sempat masuk angin selama liburan. Ha!

"Iyaaa... Masih pingin disini loh!", sahut gue dengan semangat campur sedih karena liburan telah berakhir.

Tiba di bandara, kami sempat berfoto berempat bersama Pak Tomi.
Setelah mengucapkan terimakasih dan salam perpisahan, akhirnya kami pun masuk ke dalam untuk check in dan bersiap kembali pulang ke Tanah Air Tercinta.

Selesai memasukan bagasi, kami bergegas ke ruang tunggu.

Kondisi ruangan saat itu sangat padat dan sumpek.

Tempat duduk sudah sangat penuh.

Sambil menunggu gue dan kedua teman saling bercandatawa, saking hebohnya, gerombolan ibu dan bapak di sebelah kami berkata, "Wah lucu ya bisa sampai terpingkal-pingkal ketawanya."

Tiba-tiba semua orang bersiap berbaris untuk masuk ke pesawat, eh ternyata tidak jadi.
Hal ini sempat terjadi dua sampai tiga kali.

Tidak lama kemudian, muncul lah pemberitahuan bahwa jadwal penerbangan delay 1 jam.
Setelah 1 jam menunggu, pemberitahuan selanjutnya menjadi delay 2 jam.
Dengan alasan yang mengambang, tim maskapai tersebut cukup membuat kecewa.
2 jam berlalu, penumpang lain semakin bertanya-tanya ada apa sebenarnya.
Dan benar saja, status berubah menjadi CANCELED FLIGHT.

Welcome back to Bangkok! 
Tadi katanya belum mau pulang? Hihihi.

Ampun, Gusti!

Masa pun mulai demo di depan counter, karena sampai detik itu, tim maskapai masih belum bisa memberikan kepastian selanjutnya seperti apa.

Beberapa ada yang diarahkan untuk pencarian waktu flight selanjutnya, namun karena masa terlalu banyak, jadi kebanyakan diarahkan untuk flight esok hari di waktu yang sama.
Dan gue bertiga salah satu dari kebanyakan masa tersebut.

Singkat cerita, kami bertiga bergabung bersama tiga orang lainnya yang juga WNI ingin kembali pulang ke Jakarta.

Puji Tuhan, ternyata masih ada slot untuk flight mid night di hari itu.
Dan tentu saja kami memilih untuk segera pulang dibandingkan untuk stay satu hari lagi disana, walaupun dengan fasilitas penginapan yang disediakan oleh maskapai.

Thanks God akhirnya bisa tiba di rumah dengan selamat.
Janji, ga ngomong sembarangan lagi mulai sekarang. :')

Thanks gengs for the bitter and sweet days we spent together!
What a craziest escape bin adventure ever!
See you on next craziness! :*

Tidak ada komentar: