So, ini adalah kali kedua gue mencoba explore Melaka Si Kota Tua.
2015, pertama kali dibawa berkunjung oleh saudara momski yang memang asli orang Malaysia.
Hanya sehari saja explore Melaka dan sore harisnya langsung pergi ke rumah nenek kakek di daerah pesisir pantai Port Dickson, jadi rasanya kurang cukup puas saat itu.
2019. Aku kembali, Melaka!!!
Bersama si partner seumur hidup, pasti rasanya akan lebih seru. Hihi.
Oh ya, karena ada beberapa teman yang sempat tanya juga bagaimana untuk bisa sampai ke Melaka?
Nah.. Kalau 2015 pergi sama saudara, jelas dengan mudah naik kendaraan pribadi.
Kali ini benar-benar berpetualang sendiri, berdua deng..
Karena hari pertama tiba di Kuala Lumpur cukup larut malam, gue mencari penginapan dekat stasiun bus Terminal Bersepadu Selatan (TBS), yaitu V Hotel.
V Hotel ini sih menurut gue memang semacam hotel transit, jadi ya... yang penting nyaman untuk tidur sejenak lah.
Walaupun jarak hotel dengan terminal cukup dekat, tapi harus ditempuh dengan kendaraan.
Jangan khawatir, V Hotel ini menyediakan transportasi untuk bisa sampai di TBS, for free.
FYI. Untuk tiket bus nya sendiri, gue sudah booking saat masih di Indonesia, melalui easybook.com.
Jadi setibanya di TBS, langsung antri di gate yang ditentukan untuk menukarkan dengan tiket fisik.
Dan.. Tibalah di Melaka Sentral.
Di Melaka, gue memilih Bayview Hotel sebagai tempat menginap.
Gue recommend untuk hotel ini, karena cukup dekat dengan tempat-tempat yang ingin dikunjungi.
Hotelnya senidiri pun cukup nyaman, breakfastnya juga cukup enak.
Hotelnya senidiri pun cukup nyaman, breakfastnya juga cukup enak.
Karena tiba di waktu siang menuju sore, setelah check in hotel dan istirahat sejenak di hotel, baru langsung jalan menuju Jonker Street Night Market.
Berburu berbagai macam food street yang unik-unik. Seperti ini lah rupa mereka:
Ini chestnut kesukaan!!!
Ini kentang pakai gula melaka alias gula merah.
Aneka seafood, ayam, babi, telur sate.
Semacam juhi dan teman - temannya.
Setelah perut kenyang, hati senang, kembali ke hotel untuk melanjutkan istirahat.
Keesokan harinya langsung jalan kaki menuju Melaka Chirst Church.
Kemudian berkeliling sekitar gereja, dan berniat untuk masuk ke salah satu bangunan gereja tua yang berada di atas bukit, St. Paul's Church.
Jalan yang cukup panjang dengan matahari yang sangat terik siang itu.
Dan setelah tiba di atas..... Wow!
Speechles saking authentic, old but so cool!
Tidak sia-sia capek jalan panas-panasan untuk melihat ini semua. Hahaha.
Setelah berpanas-panas-ria enaknya sih ngadem dulu nih..
Melipir cobain Es Durian Cendol di Bibik House yang berlokasi di Jonker Street.
Hanya dengan MYR 8 saja, sudah bisa menikmati surga di siang hari..
Dilanjutkan makan Chicken Rice Ball yang sangat terkenal disini, Famosa Chicken Rice Ball.
Jadi disini gue memesan BBQ Pork MYR 12, Roast Chicken MYR 22, Rice Ball (2) MYR 4 dan Thai Coconut yang sangat menyegarkan MYR 7.
Sore hari nya, naik ke Menara Taming Sari dengan tiket masuk seharga MYR 23/person.
Dan terlihat lah seluruh pemandangan Kota Melaka dari menara dengan ketinggian 110m.
Keesokan harinya langsung jalan kaki menuju Melaka Chirst Church.
Kemudian berkeliling sekitar gereja, dan berniat untuk masuk ke salah satu bangunan gereja tua yang berada di atas bukit, St. Paul's Church.
Jalan yang cukup panjang dengan matahari yang sangat terik siang itu.
Dan setelah tiba di atas..... Wow!
Speechles saking authentic, old but so cool!
Tidak sia-sia capek jalan panas-panasan untuk melihat ini semua. Hahaha.
Setelah berpanas-panas-ria enaknya sih ngadem dulu nih..
Melipir cobain Es Durian Cendol di Bibik House yang berlokasi di Jonker Street.
Hanya dengan MYR 8 saja, sudah bisa menikmati surga di siang hari..
Jadi disini gue memesan BBQ Pork MYR 12, Roast Chicken MYR 22, Rice Ball (2) MYR 4 dan Thai Coconut yang sangat menyegarkan MYR 7.
Sore hari nya, naik ke Menara Taming Sari dengan tiket masuk seharga MYR 23/person.
Dan terlihat lah seluruh pemandangan Kota Melaka dari menara dengan ketinggian 110m.
Di hari terakhir ini, gue hanya sekedar jalan dan kuliner kembali di Jonker Street.
Mencicipi makanan di Jonker 88 yang cukup terkenal dan ternyata memang ramai sampai antri untuk bisa duduk menikmati makanan disini.
Gue pun memesan mie khas Jonker 88.
Untuk rasa, jujur saja, gue lebih suka Mie Yun Sin khas Bogor. Hihi.
Katanya sih yang menu yang terkenal disini Es Durian Cendol nya, namun karena sudah cukup 'puas' dengan Es Durian Cendol, jadi kali ini tidak mencoba menu andalan tersebut.
Sebelum kembali ke Kuala Lumpur, gue juga menyantap kembali Chicken Rice Ball di restauran yang berbeda.
Satu porsi berisi 6 rice ball dan chicken. Hanya dengan MYR 6,5 perut sudah cukup terisi kenyang.
Melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur kembali dari Melaka Sentral menuju TBS dengan waktu tempuh sekitar 1,5 - 2 jam.
Dan berakhir sudah petualangan di Kota Tua Melaka kali ini.
Next time kalau kembali kesini sepertinya asik untuk mantai di Royal Port Dickson. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar