22.12.19

Baby Blues???

Setelah 2 bulan menjalani status sebagai seorang Ibu, tentu saja itu hal yang tidak mudah buat gue.
Di postingan kali ini gue mau berbagi kisah dimana menjadi titik terberat dalam hidup gue sampai detik ini.
Sesuai dengan judul di atas, yes, Baby Blues.

Baby Blues adalah suatu kondisi yang biasa terjadi pada seorang Ibu pasca melahirkan. Biasanya terjadi rasa sedih, cemas sampai stess, bahkan yang terberat adalah depresi.
Ada juga kondisi dimana seorang Ibu merasa resah, gelisah, serta cemas.

Setelah 4 hari berada di Rumah Sakit, hari ke-5 (seharusnya) menjadi hari yang paling bahagia buat gue dan suami karena membawa pulang si malaikat kecil.

Tapi justru hari itu adalah awal mula ke-stress-an terjadi.
Dengan adanya masalah internal yang menjadi beban di dalam pikiran dan hati, kegugupan menjadi seorang Ibu dimana pasca melahirkan SC kondisi badan masih sangat lemah, maka "Baby Blues is coming to town..."

Yup! Badan terasa ditonjok-tonjok sekujur tubuh, PD bengkak sampai panas dingin, membuat diri tidak sigap saat si kecil menangis.
Puji Tuhan suami adalah partner hidup terbaik gue, dia yang dari awal menggendong sampai memandikan si kecil saat gue masih dalam masa pemulihan.

Namun hal itu justru juga yang menjadi salah satu penyebab Baby Blues.
Merasa diri ini tidak mampu mengurus si kecil, sedih setiap melihat suami kelelahan tidur berdua dengan si kecil, rasanya ingin menghilang sekejap saat perasaan itu muncul.
Ya, perasaan itu muncul berkali-kali. Dan setiap muncul, disertai dengan tangisan yang gue sendiri sebenarnya tidak mau hal ini terjadi.
Kalau saja punya tombol STOP, gue ingin sekali menghentikan masa itu dan loncat ke masa dimana gue sudah bisa melewatinya.

Akhirnya gue coba ceritakan apa yang gue rasakan pada suami.
Dan yes, lagi lagi dia adalah partner hidup terbaik gue, dia support gue, memberi semangat dan mendoakan gue.

Berakhir kah Baby Blues?

Hell not yet. Haha.

Masih berlangsung, hingga gue ceritakan lagi untuk kedua dan terakhir kalinya kepada suami. Dan Baby Blues itu pun belum kunjung hilang, hingga akhirnya gue selalu coba melawan perasaan yang 'menyeramkan' itu disertai doa, dan Puji Tuhan, doi minggat juga dari hidup gue. Haha.

Sebelum melahirkan, bahkan saat pasca melahirkan sewaktu masih di RS, gue dan suami masih dengan percaya diri bahwa Baby Blues nampaknya tidak akan mampu menyerang orang sekuat dan secuek gue.
Tapi kenyataannya... GILLLAAAKKK! Hahaha.
Baby Blues bisa menyerang siapa saja, Cuy!
Karena Baby Blues yang terburuk adalah masa dimana seorang Ibu nekat menghilangkan nyawanya sendiri bahkan si kecil.
Gue bersyukur masa kelam itu berhasil gue lewati, tentunya dengan kekuatan dari Tuhan juga, karena kalau tidak mengandalkan Tuhan, gue ga tau akan jadi seperti apa.

Yang paling penting sih support dari suami dan keluarga lainnya.

TIPS paling penting saat terkena Baby Blues :
- DOA pada YME
- langsung ceritakan kepada suami
- sharing dengan yang sudah berpengalaman

Tips di atas adalah yang sudah gue lakukan saat itu dan works on my life.

Sekian dan semangat Buibu! :)