7.12.11

Kerang Rebus atau Kerang Mutiara

Keluarga kerang - kerangan , seperti tiram dan abalon melindungi tubuh mereka yang lunak dari bahaya dengan cangkang yang mereka ciptakan dari kombinasi lembaran mineral aragonit dan protein konkiolin.
Jika pemangsa yang lapar tidak membuka cangkang, bagian luar yang keras itu menjaga bagian dalam tiram yang lunak tetap aman. Tetapi, terkadang satu partikel sisa makanan terperangkap di dalam cangkang, melukai jaringan lunak itu. Sebagai responnya, tiram akan melapisinya dengan lapisan demi lapisan mineral dan protein yang membangun cangkang. Setelah sekian lama, kerang tersebut mengubah luka itu menjadi sebutir mutiara yang bersinar dan mahal.

Keluarga kerang - kerangan memberikan satu inspirasi untuk hidup gue.
Seperti cerita diatas, terbentuknya suatu mutiara harus melalui proses yang "menyakitkan", tapi hasilnya sungguh luar biasa, siapa yang tidak tahu begitu berharganya sebuah mutira?

Pepatah sering mengatakan bahwa hidup adalah pilihan. That's true! And I'm agree ;)
Menurut gue, hidup itu ibarat kerang rebus atau kerang mutiara.
Untuk para pencinta makanan seafood pasti sudah tidak asing dengan makanan kerang rebus, bukan begitu? Rasanya yang enak dan nikmat di lidah dengan bumbunya yang khas. Hmmm... Yummy!
Terus hubungannya kerang rebus dengan kerang mutiara apa, Ciel?
Ibarat sebuah jalan suratan ( Cieileh jalan suratan... ), kerang rebus ditakdirkan untuk dimasak dan dimakan, ya tentu saja dengan rasa yang seperti sebelumnya sudah gue jelaskan.
Sedangkan kerang mutiara, kerang yang ditakdirkan untuk melahirkan sesuatu yang "luar bisa" seperti mutiara. Sekali lagi gue jelaskan bahwa terbentuknya mutiara harus dengan proses yang "menyakitkan" tapi hasilnya menakjubkan bukan? ( Bukaaannn... ) *takol pake kerang*

Intinya, untuk menjadikan mutiara dalam kehidupan kita tentu banyak proses yang harus kita lewati.
Kuncinya hanya ketekunan.
Ketekunan memberdayakan kita untuk menanggung penderitaan dan memelihara harapan.
Seperti pisau, semakin diasah, semakin tajam.

So, mana yang kalian pilih? Kerang rebus atau kerang mutiara?

16.4.11

Aku Si Anak Kereta

Sabtu, 16 April 2011.
Hari yang ga akan pernah gue lupain seumur hidup gue.

Hari ini adalah hari dimana gue harus mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh AAJI di Jakarta.
Itu berarti pagi - pagi gue harus udah standby di stasiun kereta.
Gue pun berangkat menuju statsiun dengan penuh antusiasme.
Di tengah perjalanan, salah satu teman pun meng-sms, "Ciel, dimana? Keretanya udah mau berangkat. Kita tinggal gpp ya?"
Uedan! Ditinggal? Gue sama siapa dong? Gimana dong? Dang ding dong?
Dengan buru - buru pun akhirnya gue tiba di stasiun.
Gue mencoba menghubungi teman gue, saat gue lihat handphone ternyata ada sms dari teman gue itu, "Ciel, keretanya udah berangkat. Kamu hati - hati ya!"

PANIK pun melanda.
Gue ga pernah naik kereta sendirian.
Pertama kali naik kereta aja waktu kelas 12, itu juga bareng teman - teman sekelas.
Gue ga tahu harus bagaimana.
Kereta Express Pakuan selanjutnya ada di jam 09.30 WIB, sedangkan gue ujian jam 10.00 WIB.
Kereta Ekonomi AC selanjutnya pun tak jauh dari jam keberangkatan kereta Express Pakuan selanjutnya.
Alhasil gue beli lah tiket ekonomi biasa.

Penderitaan belum berakhir...

"Kereta ekonomi ke Kota yang ini ya?"
"Oh bukan! Yang sebelah. Buruan! Udah mau berangkat tuh mba!"

Dengan sigap gue langsung loncat dari pintu gerbang kereta itu.
Dan ternyata kereta yang mau gue naikin udah jalan perlahan.
OMG! Gue naiknya gimana ini?! Ga ada pijakan untuk naik ke atas keretanya.
Sekujur tubuh lemas mendadak.
Melihat bapak - bapak yang mengalami hal sama pun, gue meniru caranya.
Gue lari sambil ngasih tangan gue ke orang - orang yang berada di dekat pintu kereta tersebut.
Mereka pun menarik gue ke dalam kereta.
Thanks God gue bisa ikut naik di kereta itu!

Di gerbong, tempat gue berada, semua orang nampaknya saling kenal.
Gue merasa terasingkan.
Sepanjang perjalanan, dengan was - was karena takut salah turun stasiun, gue pun terlihat seperti orang hilang yang nyasar di kereta.

Satu setengah jam kemudian pun akhirnya gue tiba di stasiun Kota.

"Ciel! Woy, ciel! Sini!"

Aaaaa... Ketemu juga sama teman - teman.
Semangat pun tercampur dengan haru akibat perjuangan menuju stasiun Kota yang EXTREME!

Perjuangan hari ini pun tidak sia - sia.
Gue LULUS! :'D

God memang good all the time!

Mission completed.

2.3.11

: )

"Suatu hari kita akan terbangun dan tersenyum karena pernah melewatinya. Banyak orang datang dan pergi, tapi namanya sahabat sejati akan selalu ada di hati dan takkan pernah pergi." -Mengejar Matahari